Iseng-iseng Renata

Iseng-iseng Renata

Disuatu hari yang penuh dengan keceriaan dimana Renata seorang remaja yang cerdas, periang dan mempunyai senyum yang menwan itu duduk manis disamping jendela gedung tempat dia menuntut ilmu. Diruangan itu ruangan yang menampung kurang lebih 40 orang dia mendapatkan pengarahan tentang kompetisi karya tulis remaja yang akan diikutinya bersama kawannya itu. Suasana suntuk nan membosankan sangat Nata rasakan hari itu. Udara yang panas karena pendingin ruangan kebetulan rusak diruangan itu yang memaksa semua jendela ruangan dibuka, namun angin yang dihembuskan dari luar terasa hangat yang menjadikan ruangan terasa semakin pengap. Ketika itu Nata dengan isengnya mencoba memperkenalkan diri pada rekannya yang duduk didepannya dengan cara unik dan menggelikan. Tak ada maksud lain hanya hanya ingin berkenalan itu saja. Karena orang itu paling aktif bertanya diantara 39 orang lainnya yang menarik Nata untuk ingin mengenalnya. Namun Nata yang setiap kali orang itu berdiri bertanya yang membuat lama saja mereka diruangn itu karena pertanyaannya yang penjelasannya cukup panjang dan bahkan ketika dia clingak clinguk karena kegerahan menengok kearahnya yang adem dekat jendela, Nata memandanginya dengan tatapan mata sipitnya yang tajam hingga menusuk jiwa serta senyum kecil menggoda hehe.., Orang itu mungkin merasakan hal yang tak biasa dari Nata, terkadang orang itu gugup dan tingkahnya aneh itulah yang membuat Nata senang mengacaukan orang ktika berbicara pada saat yang Nata tidak inginkan dan membuat orang merasa bingung karena melihat kearahnya hehe... Hari demi hari Nata lewatkan pengarahan itu dengan adanya kesenangan tersendiri. Sebulan berlalu setelah dia mengikuti kontes itu dan hasilnya hanya mendapat harapan namun itupun suatu kebanggaan meski hanya Nata sendirilah yang bangga. Kembalilah Nata bertemu orang itu seorang pemuda dengan paras gantengnya, senyumnya yang menawan, gayanya yang cool, tinggi dan pintar. Kali ini Nata terpesona dibuatnya ketika pemuda itu menjabarkan argumennya tentang peningkatan pendidikan di forum perkumpulan pendidik muda yang profesional. Nata berusaha untuk dikenal pemuda itu tapi Nata tidak pernah mau menyapa ataupun senyum keinginannya untuk dikenal pemuda itu dia lukiskan disorot mata sipitnya yang tajam itu hehe.., ketika hendak pulang Nata yang pulang bersama Yuke temannya menggunakan sepeda motor itu dihadang oleh pemuda itu yang ingin mengingatkan sesuatu pada Yuke dengan program barunya itu. Nata yang berada dibelakang yuke hanya diam dan menunduk tapi sesekali menoleh ke arah pemuda itu dan seakan tau pemuda itupun memandangin Nata sembari berbincang dengan Yuke dan diakhir perbincangan mereka pemuda itu melontarkan sapaan pertamanya untuk Nata
“heii..Nata, bagaimana programmu sukses?”
“Oh..heii,,Sedang dalam proses” (dengan gugup)
“Oh..sama dong”
“Ya udah Ga kita duluan ya” samber Yuke
“Ya udah daaaaaahhh..”
    Disinilah Nata merasakan sesuatu yang benar-benar aneh rasa senangnya itu menjulang sampai kelangit. Kesenangannya yang berubah menjadi rasa kagum yang begitu besar terhadap pemuda itu. Hari-hari Renata seakan baru dengan hadirnya dia setiap hari yang selalu melemparkan senyum padanya saat mereka bertemu. Baik Nata ataupun pemuda itu sibuk dengan kesibukannya masing-masingdan liburanpun tiba serta acara bazar bukupun digelar dengan pentas seni yang mengisi acara itu. Nata yang tak lagi bertemu denga pemuda itu sebut saja Angga karena kesibukannya masing-masing lagi-lagi dengan tanpa sengaja pertemuanpun terjadi, Angga salah satu panitia dalam acara itu Nata lupa kalau Angga itu aktifis seni yang otomatis berkecimpug dalam pentas seni itu. Setelah Nata berputar-putar, berkeliling membeli berbagai macam buku, Nata dan Farah kawannya duduk beristirahat menyantap makanan yang mreka beli seusai berkeliling. Tiba-tiba dari kejauhan mata sipitnya melihat sesosok pemuda tidaklah lain adalah Angga, Kaget bercampur aduk nata rasakan. Diapun menyapa Nata
“heii..Nata, ngapain disini?”
“Oh..itu mau liat pensi?” (seperti biasa gugup)
“oh..ya udah duluan yaa..”
Anggapun dengan sibuknya kembali ke perkumpilan panitia pensinya.
    Hari berikutnya Nata pergi keacara itu lagi kebetula Farah kepengen nongkrongin cowoknya yang anak band itu manggu disitu. Kebahagiaan bagi Nata bisa datang lagi ke acara itu yang paling penting sih ketemu Angga hehe..., Seperti biasa mereka duduk beristirahat cemal cemil kemudian Angga lewat mondar mandir so sibuk awalnya sih Cuma senyum, kemudian say “heii”, terus manggil nama “Nata” tapi akhirnya dia berani duduk disamping Nata. Bercengkrama seakrab mungkin dan Nata yang gugup berusaha untuk tetap santai, lalu mereka mengobrol kesana kemari tertawa tanpa memperdulikan keberadaan Yuke dan Natapun diajak pergi Farah karena pensi dimulai. Pertemuan itu pertemuan yang paling berkesan hingga sejak hari itu hubungan Nata dan Angga berubah menjadi suka kemudian cinta yang bersemi dan sapaan serius angga lontarkan diparkiran setelah mereka berkenalan lebih jauh. Sapaan itu tidak lain adalah ungkapan perasaan Angga yang terpendan pada Nata. Itulah kisah Renata dari iseng, kagum, suka, kemudian lahirlah cinta hehehe..., Dalam hal ini waktu sangat berperan. Seiring dengan berjalannya waktu fase-fase kehidupan berubah dengan sendirinya oleh karena itu nikmati setiap waktu yang kita lewati mungkin kita berfikir tak ada yang special bahkan takkan ada namun kenyataanya itu belum tentu. So be positif thinking friend ^^ Enjoy your life...

^^Terinspirasi Ketika dalam keadaan suntuk, bosan, menunggu seseorang diparkiran sambil melihat pemuda pemudi sambil tingtingtingting dikit sama yang cool hhaaahaaa..^^

Komentar